MODEL SISTEM KEPERAWATAN
MENURUT PARA AHLI
A.
Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul - simbul yang nyata; sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk
sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi,
tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung. Teori
keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu
yang pernah di dapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat.
Model system keperawatan ini diguna-kan dalam menentukan
model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi
tempat perawat tersebut bekerja Mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung komponen dasar seperti: adanya keyakinan dan nilai yang mendasari
sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan
pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta
adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model system
Keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam
mengembangkan ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada
kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan “Teori dan Model Konsep Keperawatan
Berdasarkan ke 13 teori.
1. Model
System Florence Nightingale
Model konsep ini memposiskan lingkungan adalah sebagai fokus
asuhan keperawatan dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep,hal ini dalam upaya merasakan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Asuhan keperawatan lebih memfokuskan pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingungan, kebersihan,ketenangan, dan nutrisi yang adequate dengan
dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semalam.
Upaya teori ini dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan
mandiri tanpa tergantung pada profesi lain.
Modelkonsep ini memerikan inspirasi dalam perkembangan
praktik keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas,
paradigmaperawatan dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat memengaruhi proses
perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan
Teori menurut Florence Nightingale (1860)
- Tujuan Keperawatan: Untuk memfasulitasi proses penyembuhan tubuh dengan memanipulasi lingkungan klien (Torres, 1986)
- Kerangka Kerja praktik: Lingkungan klien dimanipulasi untuk ketenangan, nutrisi, kebersihan, cahaya, kenyamanan, sosilaisasi dan harapan yang sesuai.
2 . Model System
Peplau
Teori Hildegard E. Peplau(1952)
berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan
hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu
dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia
lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia).
Hubungan interpersonal meliputi
1.Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien
menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat
untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini
ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan
terjadi pengumpulan data.
2. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi
ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan
diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan
untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan
kepribadian pasien.
3. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri
dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi potensi.
Teori menurut Peplau (1952)
·
Tujuan Keperawatan: Untuk mengembangkan
interaksi antara perawat dan klien
(Peplau, 1952)
·
Kerangka Kerja Praktik: Keperawatan
adalah proses penting, terapeutik dan interpersonal (Peplau, 1952). Keperawatan
berpartisipasi dalam menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk memfasilitasi
kondisi yang alami dan kecenderungan manusia untuk mengembangkan
hubungan interpersonal (Marriner-Toney, 1994)
3. Model System Henderson
Keperawatan menurut Henderson di
definisikan membantu individu yang sakit dan sehat.
Dalam
melaksanakan aktifitas yang memiliki konstribusi terhadap kesehatan dan
penyembuhannya. Dimana
individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki
kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan
dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Fungsi utama perawat yaitu menolong
seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau
untuk menghadapi kematiannya dengan tenang atau damai.
Kerangka
kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Henderson adalah
praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar
dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang yaitu bsbg berikut:
a)
Bernafas dengan normal
memilih tempat tidur, kursi yang cocok, menggunakan bantal, alas sabagai
alat pembantu agar klien dapat bernafas, menjelaskan pengaruhnya.
b)
Kebutuhan akan nutrisi
memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang
normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan,Pemilihan dan penyediaan makanan.
c)
Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan
keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
d)
Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan
tubuh, miring, dan bersandar.
e)
Kebutuhan isthirahat dan tidur
tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan
bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.
f)
Kebutuhan berpakaian
memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan
membantu untuk memakainya.
g) Mempertahankan
temperature tubuh atau sirkulasi
keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature,
kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk
meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
h) Kebutuhan
akan personal hygiene
walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard
kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
i)
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang
mungkin banyak faktor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
j)
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut dan pendapat
penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain
dalam memajukan kesehatannya, membuat klien mengerti akan dirinya sendiri danmenciptakan lingkungan yang
teraupeutik.
k) Kebutuhan
spiritual
meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama
sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan dan
pemenuhannya.
l)
Kebutuhan bekerja
interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting,
dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja.
m) Kebutuhan
bermain dan rekreasi
memilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan,
pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
n) Kebutuhan
belajar
mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan,
serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan
Teori menurut Henderson (1955)
- Tujuan Keperawatan: Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan, membantu klien untuk mendapatk kembali kemandiriannya secepat mungkin
- Kerangka Kerja Praktik: Praktik keperawatan membentuk klien untuk melakukan 14 kebutuhan dasar Henderson
4. Model
System Faye Abdullah
Abdellah menggambarkan orang memiliki,
emosional, dan sosiologis kebutuhan fisik. Kebutuhan ini bisa terbuka, yang
terdiri dari sebagian besar kebutuhan fisik, atau rahasia, seperti emosional,
sosiologis dan interpersonal kebutuhan-yang sering terlewatkan dan dianggap
salah. Pasien digambarkan sebagai pembenaran hanya untuk eksistensi
keperawatan. Individu (dan keluarga) adalah penerima keperawatan,
dan kesehatan, atau mencapai itu, tujuan dari pelayanan keperawatan.
Perawatan dapat secara umum merumuskan
kebutuhan manusia dalam 4 kategori, diantaranya kenamanan, kebersihan dan
keamanan, keseimbangan fisiologi, faktor-faktor psikologi dan sosial dan
spsiologi dan komunitas. Dari empat kebutuhan tersebut dikembangkan menjadi 21
kebutuhan atau masalah keperawatan.
Teori menurut Abdellah (1960)
- Tujuan Keperawatan: Untuk memberikan pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Untuk menjadi perawat yang baik dan berpengertian, juga mempunyai kemampuan intelegensia yang tinggi, kompeten, dan memiliki keterampilan yang baik dalam memberikan pelayanan keperawatan.
- Kerangka Kerja Praktik: Teori ini melingkupi 21 masalah keperawatan Abdellah.
5. .
Model System Ida Orlando
Asumsi
Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung dalam
teorinya. Teori
keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan
perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan
sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen
pada proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi
pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama
halnya dengan interaksi antara dua orang. Ketika perawat menggunakan proses ini
untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya
sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat perawat
gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando
menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan,
disiplin proses keperawatan serta kemajuan
1. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab
perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan
pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan
pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran
profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang
dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan
dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan
aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal
ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang
benar-benar menjadi kewenangannya.
2. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku
pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku
nonverbal yang ditunjukan pasien.
3.
Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi
individu pasien , berfikir dan merasakan.
4. Disiplin proses keperawatan
Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan
sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi
tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu,
perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang
harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya
serta untuk melakukan tidakan yang tepat.
5. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
Teori menurut Orlando (1961)
- Tujuan Keperawatan: Untuk berespons terhadap perilaku klien dalam memenuhi kebutuhan klien dengan segera. Untuk berionteraksi dengan klien untuk memenuhi kebutuhan klien secepat mungkin dengan mengidentifikasi perilaku klien, reaksi perawat, tindakan keperawatn yang dilakukan
- Kerangka Kerja Praktik: Tiga elemen seperti perilaku klien, reaksi perawat, dan tindakan perawat membentuk situasi keperawatan
6. Model
System Lidya
E. Hall.
Teori care,
cure, & core adalah salah satu teori keperawatn yang dikemukakan oleh Lidya
E. Hall. Dalam teori ini dapat disimpulkan, bahwa sebagai perawat kita bukan
seperti robot yang hanya melaksanakan perintah, melainkan juga mempertimbangkan
care, cure & core terhadap apa yang harus dilakukan untuk menangani pasien
dalam mencapai kesembuhan.
- Lingkaran Kepedulian (care),
Pada
lingkaran kepedulian ini perawat yang professional akan menyediakan kebutuhan
pasien. Ketika kepedulian (care) berfungsi, perawat menerapkan pengetahuan
yang alami dan ilmu pengetahuan biologi yang menjadi dasar ilmu
keperawatan yang kuat. Perawat harus menciptakan suasana yang nyaman pada diri
pasien, sehingga pasien itu menganggap perawat mampu menghibur dan mampu
memberi kenyamanan.
- Lingkaran Inti (core),
Pada
lingkaran inti ini perawat yang profesional dalam hubungannya dengan pasien
bisa membantu pasien untuk menyatakan perasaan / penyakit yang
dideritanya. Intinya perawat harus memperdulikan pasien untuk kesembuhan
pasien.Perawat yang professional dengan menggunakan tehnik berhubungan /
berhadapan langsung dengan pasien guna untuk melihat status kesehatan
sekarang dan yang akan datang.
- Lingkaran Keperawatan (cure).
Kepedulian
perawat terhadap pasien yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, dan
cara pengobatan suatu penyakit, sehingga tidak hanya perduli, berhadapan
langsung dengan pasien tapi juga cara merawatnya. Perawat yang professional
adalah perawat yang bisa membantu si pasien agar cepat sembuh sehingga dapat
meringankan beban keluarga.
Teori menurut Hall (1962)
- Tujuan Keperawatan: Untuk memberikan asuhan dan kenyamanan bagi klien selama proses penyakit
- Kerangka Kerja Praktik: Seorang klien dibentuk oleh bagian-bagian berikut yang saling tumpang tindih yaitu manusia (inti), status patologis, dan pengobatan (penyembuhan) dan tubuh perawatan. Perawat sebagai pemberi perawatan
7. Model
System Martha E. Rogers
Teori Roger didasarkan pada pengetahuan
tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi,
astronomi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori ini
berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang
dipengaruhi alam sebagai lingkungan hisup manusia dan pula pertumbuhna dan
perkembangan seseorang.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip
– prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan
Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak,
pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan
adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi
keterampilan, dan teknologi.
Aktivitas keperawatan meliputi
pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada
konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.
Martha E. Roger mengemukakan empat
konsep besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang
dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu
saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak
dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal
tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara,
berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai
empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan
ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan
tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan
kesehatan.
Teori menurut Rogers (1970)
- Tujuan Keperawatan: Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistic keperawatan
- Kerangka Kerja Praktik: “Manusia utuh” meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan lingkungannya
8. Model system Dorothea Orem
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan model
self care memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan
dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan kesehatan,
kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit yang ditekaknkan pada
kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem membagi kelompok kebutuhan
dasar yang terdiri dari pemeliharaan dan pengambilan udara (oksigenasi)
pemeliharaan pengambilan air , makanan, proses eliminasi, pemeliharaan
keseimbangan aktivitas dan istirahat.
Model ini dipertimbangkan oleh orem dengan menggunakan self
care dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, model orem mini terkenal
dengan nama self care model. Dalam pendekatan pada pemenuhan kebutuhan
dasar manusia, Orem membagi 3 tingkatan diantaranya wholly compensatory
(pengganti penuh), partially compensatory (pengganti sebagian) dan suportif
edukatif (pendidikan dan dukungan).
Teori menurut Orem (1971)
- Tujuan Keperawatan: Untuk merawat dan membantu klien mencapai perawatan diri secara total
- Kerangka Kerja Praktik: Teori ini merupakan teori kurangnya perawatan diri sendiri. Asuhan keperawatan menjadi penting ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan social.
9. Model
System King
King
memahami model konsep dan teori keperawatan denag menggunakan pendekatan system
terbuka dalam hubunagn interaksi yang konstan dengan lingkunagan, sehingga King
mengemukakan dalm model konsep interaksi.
Dalam
mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi
adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling
berhuabungan satu dengan yang lain.
1. Sistem
Personal
Menurut king
setiap individu adalh system personal (system terbuka). Untuk system personal
konsep yang relevan adalah persepsi, diri, pertumbuhan dan perkembangan, citra
tubuh, dan waktu.
2. Sistem
Interpersonal
King
mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia.
Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat
orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah
interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
3. Sistem
Sosial
King
mendefinisikan system social sebagai system pembatas peran organisasi sosisal,
perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan
mekanisme pengaturan antara praktk-praktek dan aturan (George, 1995). Konsep
yang relevan dengan system social adalah organisasi, otoritas, kekuasaan,
status dan pengambilan keputusan.
Berdasarkan hal diatas,manusia mempunyai tiga dasar
kebutuhan kesehatan yang fundamental :
1.
Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat
dibutuhkan.
2.
Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3.
Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
ketika individu tidak mampu untuk membantu dirinya sendiri.
. Untuk memenuhi kebutuhan manusia di
atas,king mengemukakan pendekatan yang terdiri dari komponen seperti yang di
gambarkan sebagai berikut :
•
Aksi à proses
awal hubungan 2 individu dlm berperilaku,dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam
keperawatan dengan digambarkan hub Perawat dengan pasien untuk membuat
kontrak atau tujuan yg diharapkan
•
Reaksi à
tindakan yg terjadi akibat adanya
aksi dan merupakan respon
individu
•
Interaksi à
bentuk kerja sama yang
saling mempengaruhi antara Perawat
dengan pasien yang terwjud dalam komunikasi
•
Transaksi à
persetujuan antara Perawat
dengan pasien dlm perencanaan tindakan keperawatan yang dilakukan.
Teori menurut King (19714)
- Tujuan Keperawatan: Untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan
·
Kerangka Kerja Praktik: Proses
keperawatan didefinisikan sebagai proses interpersonal yang dinamis antara
perawat, klien dan
sistem pelayanan kesehatan
10.
Model System Neuman
Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan
fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien
dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami
pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi
terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai
sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey
& Alligood, 1998).
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi:
stresor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel
sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (.Tingkatan
pencegahanTingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi
terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan
cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup.
b. Pencegahan sekunder. Meliputi
berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor.
Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance,
mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi
struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya
adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi.
Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka
struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya
sehingga bisa menyebabkan kematian.
c. Pencegahan TersierDilakukan
setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.
Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah
stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat
resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi,
sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk
kembali pada pencegahan primer .
Teori menurut Neuman (1972)
- Tujuan Keperawatan: Membantu individu, keluarga, dan kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan maksimalnya melalui intervensi tertentu
- Kerangka Kerja Praktik: Penurunan stres adalah tujuan dari sistem model praktik keperawatan.Tindakan keperawatan meliputi tidakan preventif tingkat primer, sekunder, dan tersier.
11. .
Model System Madeleine Leininger
Teori Madeleine Leininger
menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh elemen- elemen
beerikut yaitu: Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan
dan factor filosofi , sistem sosial, nilai-nilai cultural , politik dan
factor-faktor legal, factor ²faktor ekonomi, dan factor-faktor pendidikan .
Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah
etnis, masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial.Pada setiap
kelompok masyarakat ; pelayanan kesehatan , pola-pola yang ada dalam masyarakat
daan praktek-praktek yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur
sosial (Leineinger dan MC Farland 2002).
Dalam model sunrisenya
Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai konsep yang
signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk
tindakan dari asuhan ) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan.
Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu
didefinisikan sebagai prilaku yang mendukung. Menurut Leininger bantuan semacam
itu baru dapat benar-benar efektif jika latarbelakang budaya pasien juga dipertimbangkan,
dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.
Teori menurut Leininger (1972)
- Tujuan Keperawatan:Memberikan perawatan yang konsisten dengan ilmu dan pengetahuan keperawatan dengan caring sebagai focus sentral
·
Kerangka Kerja Praktik: dengan teori
transkultural ini, caring merupakan sentral dan menggabungkan pengetahuan
dan praktik keperawatan
12. Model
System Calista Roy
Calista roy mengemukakan konsep
keperawatan dengan model adaptasi yang memilki bebeapa pandangan atau keyakinan
serta nilai yang dimilikinya. 4 elemen penting yang termasuk dalam moel
adaptasi keperawatan adalah
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Kesehatan
4. Keperawatan
Unsur keperawatan terdiri dari 2
bagian yaitu tujuan keperawatan, aktivitas keperawatan. Pandangan roy
mengemukakkan bahwa individu sebagai biopsikososial dan spiritual sebagai satu
kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan sehingga individu selalu berinteraksi terhadap perubahan
lingkungan. Model sistem ini Roy adalah sebagai berikut, dalam mengidentifikasi
hubungan biologis, psikologis dan sistem sosial antara individu satu dengan
yang lain diperlukan sebuah adaptasi, sebab dalam proses kehidupan diperlukan
suatu keseimbangan antara komponen tersebut. Bila adaptasi tidak berjalan
sesuai dengan sistem maka akan terjadi penolakan terhadap lingkungan yang ada
sehingga seorang akan mengalami stress, dan sebagai sorang perawat dalam model
adaptasi ini harus mampu berperan sebagai support sistem.
Teori menurut Roy (1979)
- Tujuan Keperawatan: Mengidentifikasi tipe kebutuhan klien, mengkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan membantu klien beradaptasi.
- Kerangka Kerja Praktik: Model adaptasi ini didasari oloeh model adaptasi fisiologis, psikologis, sosiologis, serta ketergantungan dan kemandirian
13. Model
System Jhonson
Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan
keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan
dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya,
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi
masalah kesehatan yang lainnya.
Model konsep dan teori
keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan sistem perilaku, dimana
individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkannya. Sebagai suatu sistem, didalamnya terdapat komponen subsistem
yang membentukan sistem tersebut, diantaranya komponen subsistem yang membentuk
sistem perilaku menurut Johnson adalah ;
1. Ingestif,
yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement,
merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang
kreatif.
3. Agresif,
merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai
ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk
pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau barang
yang tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan
dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan sosial, keamanan, dan
kelangsungan hidup.
7. Ketergantungan
merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan subsistem tersebut
diatas, maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi
permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Status kesehatan
yang ingin dicapai yaitu mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau
stabilitas dengan lingkungan.
Teori menurut johnson (1968)
·
Tujuan Keperawatan: Untuk mengurangi stress sehingga klien
dapat bergerak lebih mudah melewati
proses penyembuhan.
·
Kerangka Kerja Praktik: Kerangka dari
kebutuhan dasar ini berfokus pada tujuh kategori perilaku. Tujuan individu
adalah untuk mencapai keseimbangan perilaku dan kondisi yang stabil melalui
penyelarasan dan adaptasi terhadap tekanan tertentu (Johnson, 1980; Torres,
1986)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar